APLIKASI ETIKA LINGKUNGAN DALAM OFFICE DAN E-LEARNING
DESY
ANGGRAINI
12131011043
PROGRAM
STUDI PASCA SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT
SEKOLAH
TINGGI ILMU KESEHATAN BINA HUSADA
PALEMBANG
2013
KATA PENGANTAR
Puji
dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat dan Hidayah
serta Ridho-Nya kami dapat menyelesaikan tugas individu yang berjudul “APLIKASI ETIKA LINGKUNGAN DALAM OFFICE DAN E-LEARNING”serta
tidak lupa shalawat serta salam selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW sebagai penuntut teladan umat seluruh alam.
Dengan selesai tugas ini saya
menyampaikan rasa terima kasih kepada Dosen Mata Kuliah
Etika dan Nilai Lingkungan
yaitu bapak Prof.
Supli Effendi Rahim yang telah banyak membimbing kami. Oleh karena itu, kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
menyelesaikan tugas makalah ini.
Kami menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan. Semoga tugas ini dapat berguna untuk semua pihak.
Atas perhatiannya, saya ucapkan terima kasih.
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 Latar
belakang
Kehidupan manusia sebagai mahluk sosial yang membutuhkan alam serta
lingkungan untuk mencukupi ,memenuhi dan mendukung kelangsungan hidupnya.
Lingkungan merupakan tempat tiggal semua makhluk hidup. Dengan lingkungan yang
bersih akan memberikan dampak yang baik bagi makhluk hidup yang tinggal di
dalamnya Kita sebagai mahluk hidup yang bersatu dan sangat
membutuhkan lingkungan tentu harus mempunyai etika dalam menempati dan
berinteraksi dengan lingkungan sehingga kelestarian dan kenyamanannya dapat
terjaga. Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya
keadaan, dan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang
mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk
hidup lainya (Undang-undang No. 23 Tahun 1997).
Dalam memilihara lingkungan kita haruslah memiliki etika, etika dalam
perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan manusia. . Etika berasal dari bahasa
yunani yaitu “Ethos” yang berarti adat istiadat atau kebiasaan Etika dapat dipahami sebagai filsafat atau pemikiran kritis dan mendasar
tentang ajaran-ajaran dan pandangan-pandangan moral. Etika memberikan orientasi
pada manusia agar manusia tidak hidup dengan cara ikut-ikutan saja terhadap
berbagai pihak yang mau menetapkan bagaimana kita harus hidup, melainkan agar
kita dapat mengerti sendiri mengapa kita harus bersikap begini atau begitu.
Sehingga diharapkan etika mau membantu, agar kita lebih mampu untuk
mempertanggungjawabkan kehidupan kita.
Etika merupakan suatu disiplin ilmu yang membedakan apa yang baik dan
buruk berkaitan dengan hutang budi mdan kewajiban, dapat juga diartikan sebagai
satuan prinsip moral atau nilai-nilai. Etika
lingkungan adalah kebijaksanaan moral manusia dalam bergaul dengan
lingkungannya. Etika lingkungan diperlukan agar setiap
kegiatan yang menyangkut lingkungan dipertimbangkan secara cermat sehingga
keseimbangan lingkungan tetap terjaga. Etika ini
berkaitan dengan moral, baik buruknya sesuatu baik itu perilaku individu
ataupun perbuatan. Pencemaran lingkungan merupakan faktor terganggunya keseimbangan
ekosistem, jika keseimbangan ekosistem terganggu maka ekosistem makhluk hidup
juga akan terganggu pula. Untuk menanggulangi pencemaran lingkungan tersebut
maka perlu adanya etika lingkungan yang dijunjung tinggi sehingga menciptakan
lingkungan yang sehat dan nyaman. Kondisi lingkungan dapat berubah oleh campur
tangan manusia dan faktor alam sehingga diperlukan keseimbangan lingkungan.
Masalah etika sangat kompleks,tersebar di berbagai disiplin ilmu.etika
lingkungan dapat digunakan sesuatu seperti etika lingkungan dalam kantor.
Kantor merupakan suatu tempat untuk berinteraksi dengan lingkungan, merupakan
sarana kita untuk memilki kehidupan sosial, agar tercipta nya hubungan yang
baik kita harus memiliki pedoman pengaplikasian etika lingkungan didalam
kantor.
Eika lingkungan sangatlah penting dalam menciptakan suatu keseimbangan alam,
pada era globalisasi dan modern saat ini, etika sangat lah penting, karena
dengan etika dapat menjaga sikap kita dalam bertindak. Era modern membawa
kita untuk maju baik secara berfikir, sikap serta pengetahuan. Saat ini
teknologi pun semakin berkembang pendidikan dapat disampaikan lewat
media-media elektronik,seperti e-learning, namun kita tetap harus memperhatikan
etika agar pengaplikasian ilmu kita dapat menjaga keseimbangan alam itu
sediri. Oleh karena itu kita perlu memahami pengaplikasian etika lingkungan
dalam kantordan pengaplikasian
etika lingkungan dalam e-learning.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun masalah yang akan
dibahas dalam makalah ini yaitu aplikasi etika lingkungan dalam office dan e-
learning.
1.3 Tujuan
1.3.1 . Tujuan umum
Adapun tujuan penulisan
makalah ini adalah memahami dan mengerti tentang etika lingkungan
1.3.2 Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dalam
penulisan makalah ini adalah:
a. mengetahui dan memahami etika lingkungan
a. mengetahui dan memahami etika lingkungan
b. mengetahui dan memahami
aplikasi Etika lingkungan dalam kantor
c. mengetahui dan memahami
aplikasi Etika lingkungan dalam e- learning
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Etika Lingkungan
Etika Lingkungan berbicara prilaku manusia terhadap alam dan
juga relasi diantara semua kehidupan alam semesta yaitu antara manusia
dengan manusia yang mempunyai dampak pada alam dan antar manusia dengan mahluk
hidup yang lain atau dengan alam secara keseluruhan. Etika Lingkungan berasal dari
dua kata, yaitu Etika dan Lingkungan. Etika berasal dari bahasa
yunani yaitu “Ethos” yang berarti adat istiadat atau kebiasaann
Lingkungan adalah segala sesuatu
yang ada di sekitar manusia yang mempengaruhi kelangsungan kehidupan
kesejahteraan manusia dan makhluk hidup lain baik secara langsung maupun secara
tidak langsung.
Etika lingkungan merupakan
kebijaksanaan moral manusia dalam bergaul dengan lingkungannya.etika lingkungan
diperlukan agar setiap kegiatan yang menyangkut lingkungan dipertimbangkan
secara cermat sehingga keseimbangan lingkungan tetap terjaga. Etika Lingkungan tidak hanya berbicara mengenai perilaku manusia terhadap
alam, namun juga mengenai relasi di antara semua kehidupan alam semesta, yaitu
antara manusia dengan manusia yang mempunyai dampak pada alam dan antara manusia
dengan makhluk hidup lain atau dengan alam
secara keseluruhan.
2.1.2 Jenis-Jenis Etika
Lingkungan
Etika Lingkungan disebut juga Etika Ekologi. Etika Ekologi dibedakan
menjadi dua yaitu:
a. Etika ekologi
dangkal
Etika ekologi
dangkal adalah pendekatan terhadap lingkungan yang menekankan bahwa lingkungan
sebagai sarana untuk kepentingan manusia, yang bersifat antroposentris. Etika
ekologi dangkal ini biasanya diterapkan pada filsafat rasionalisme dan
humanisme serta ilmu pengetahuan mekanistik yang kemudian diikuti dan dianut
oleh banyak ahli lingkungan. Kebanyakan para ahli lingkungan ini memiliki
pandangan bahwa alam bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.
Secara umum, Etika ekologi dangkal ini menekankan hal-hal berikut ini :
·
Manusia terpisah dari alam.
·
Mengutamakan hak-hak manusia atas
alam tetapi tidak menekankan tanggung jawab manusia.
·
Mengutamakan perasaan manusia
sebagai pusat keprihatinannya.
·
Kebijakan dan
manajemen sunber daya alam untuk kepentingan manusia.
·
Norma utama
adalah untung rugi.
·
Pemecahan
krisis ekologis melalui pengaturan jumlah penduduk khususnya negara
miskin
·
Menerima secara positif pertumbuhan ekonomi
a.
Etika ekologi dalam
Etika ekologi dalam
adalah pendekatan terhadap lingkungan yang melihat pentingnya memahami
lingkungan sebagai keseluruhan kehidupan yang saling menopang, sehingga semua unsur mempunyai
arti dan makna yang saling menopang.
Secara umum etika
ekologi dalam ini menekankan hal-hal berikut :
·
Manusia adalah bagian dari alam.
·
Menekankan hak hidup mahluk lain, walaupun dapat dimanfaatkan oleh manusia,
tidak boleh diperlakukan sewenang-wenang.
·
Prihatin akan perasaan semua
mahluk dan sedih kalau alam diperlakukan sewenang-wenang
·
Kebijakan manajemen lingkungan bagi semua mahluk.
·
Alam harus dilestarikan dan tidak dikuasai
·
Pentingnya melindungi keanekaragaman hayati.
·
Menghargai dan memelihara tata alam.
·
Mengutamakan tujuan jangka panjang sesuai ekosistem.
·
Mengkritik sistem ekonomi dan politik dan menyodorkan sistem alternatif
yaitu sistem mengambil sambil memelihara
2.1.3 Teori Etika Lingkungan
A. Antroposentrisme
Teori lingkungan ini memandang manusia sebagai pusat dari sistem alam
semesta. Manusia dan kepentingannya dianggap yang paling menentukan dalam
tatanan ekosistem dan dalam kebijakan yang diambil dalam kaitan dengan alam,
baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Nilai tertinggi adalah
manusia dan kepentingannya, yaitu : nilai dan prinsip moral hanya berlaku bagi
manusia dan etika hanya berlaku bagi manusia.
Antroposentrisme selain bersifat antroposentris, juga sangat
instrumentalistik. Artinya pola hubungan manusia dan alam di lihat hanya dalam
relasi instrumental. Alam ini sebagai alat bagi kepentingan manusia, sehingga
apabila alam atau komponennya dinilai tidak berguna bagi manusia maka alam akan
diabaikan (bersifat egois).
Karena bersifat instrumentalik dan egois maka teori ini dianggap sebagai
sebuah etika lingkungan yang dangkal dan sempit (Shallow environmental
ethics). Teori ini dianggap sebagai salah satu penyebab, bahkan penyebab
utama, dari krisis lingkungan yang terjadi. Teori ini menyebabkan manusia
mengeksploitasi dan menguras alam semesta demi memenuhi kepentingan dan
kebutuhan hidupnya dan tidak peduli terhadap alam.
B. Biosentrisme
Teori lingkungan ini memandang setiap kehidupan dan makhluk hidup mempunyai
nilai dan berharga pada dirinya sendiri. Tidak hanya manusia yang mempunyai
nilai, alam juga mempunyai nilai pada dirinya sendiri lepas dari kepentingan
manusia. Biosentrisme menolak argumen antroposentrisme, karena yang menjadi
pusat perhatian dan yang dibela oleh teori ini adalah kehidupan, secara moral
berlaku prinsip bahwa setiap kehidupan di muka bumi ini mempunyai nilai moral
yang sama sehingga harus dilindungi dan diselamatkan.
Konsekuensinya alam semesta adalah sebuah komunitas moral baik pada manusia
maupun pada makhluk hidup lainnya. Manusia maupun bukan manusia sama-sama
memiliki nilai moral, dan kehidupan makhluk hidup apapun pantas dipertimbangkan
secara serius dalam setiap keputusan dan tindakan moral, bahkan lepas dari
perhitungan untung-rugi bagi kepentingan manusia.
C. Ekosentrisme
Teori ini secara ekologis memandang makhluk hidup (biotik) dan makhluk tak
hidup (abiotik) lainnya saling terkait satu sama lainnya. Etika diperluas untuk
mencakup komunitas ekologis seluruhnya, baik yang hidup maupun tidak. Kewajiban
dan tanggung jawab moral tidak hanya dibatasi pada makhluk hidup.
D. Zoosentrisme
Etika lingkungan Zoosentrisme
adalah etika yang menekankan perjuangan hak-hak binatang, karenanya etika ini
juga disebut etika pembebasan binatang. Tokoh bidang etika ini adalah Charles
Brich. Menurut etika ini, binatang mempunyai hak untuk menikmati kesenangan
karena mereka dapat merasa senang dan harus dicegah dari penderitaan. Sehingga
bagi para penganut etika ini, rasa senang dan penderitaan binatang dijadikan
salah satu standar moral. Menurut The Society for the Prevention of Cruelty
to Animals, perasaan senang dan menderita mewajibkan manusia secara moral
memperlakukan binatang dengan penuh belas kasih.
2.1.4 Prinsip-prinsip Etika Lingkungan
Prinsip-prinsip Etika LingkunganSebagai pegangan dan tuntunan bagi prilaku
kita dalam berhadapan dengan alam , terdapat beberapa prinsip etika lingkungan
yaitu :
a. Sikap Hormat terhadap Alam
Hormat terhadap alam merupakan suatu prinsip dasar bagi manusia sebagai bagian dari alam semesta seluruhnya
Hormat terhadap alam merupakan suatu prinsip dasar bagi manusia sebagai bagian dari alam semesta seluruhnya
b.
Prinsip Tanggung Jawab
Tanggung jawab ini bukan saja bersifat individu melainkan juga kolektif yang menuntut manusia untuk mengambil prakarsa, usaha, kebijakan dan tindakan bersama secara nyata untuk menjaga alam semesta dengan isinya.
Tanggung jawab ini bukan saja bersifat individu melainkan juga kolektif yang menuntut manusia untuk mengambil prakarsa, usaha, kebijakan dan tindakan bersama secara nyata untuk menjaga alam semesta dengan isinya.
c.
Prinsip Solidaritas
Yaitu prinsip yang membangkitkan rasa solider, perasaan sepenanggungan dengan alam dan dengan makluk hidup lainnya sehigga mendorong manusia untuk menyelamatkan lingkungan.
Yaitu prinsip yang membangkitkan rasa solider, perasaan sepenanggungan dengan alam dan dengan makluk hidup lainnya sehigga mendorong manusia untuk menyelamatkan lingkungan.
d.
Prinsip Kasih Sayang dan Kepedulian
Prinsip satu arah , menuju yang lain tanpa mengaharapkan balasan, tidak didasarkan kepada kepentingan pribadi tapi semata-mata untuk alam.
e. Prinsip “No Harm”
Yaitu Tidak Merugikan atau merusak, karena manusia mempunyai kewajiban moral dan tanggung jawab terhadap alam, paling tidak manusia tidak akan mau merugikan alam secara tidak perlu
Prinsip satu arah , menuju yang lain tanpa mengaharapkan balasan, tidak didasarkan kepada kepentingan pribadi tapi semata-mata untuk alam.
e. Prinsip “No Harm”
Yaitu Tidak Merugikan atau merusak, karena manusia mempunyai kewajiban moral dan tanggung jawab terhadap alam, paling tidak manusia tidak akan mau merugikan alam secara tidak perlu
f. Prinsip Hidup Sederhana dan Selaras dengan Alam
Ini berarti , pola konsumsi dan produksi manusia modern harus dibatasi. Prinsip ini muncul didasari karena selama ini alam hanya sebagai obyek eksploitasi danpemuas kepentingan hidup manusia.
Ini berarti , pola konsumsi dan produksi manusia modern harus dibatasi. Prinsip ini muncul didasari karena selama ini alam hanya sebagai obyek eksploitasi danpemuas kepentingan hidup manusia.
g. Prinsip Keadilan
Prinsip ini berbicara terhadap akses yang sama bagi semua kelompok dan anggota masyarakat dalam ikut menentukan kebijakan pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian alam, dan dalam ikut menikmati manfaat sumber daya alam secara lestari.
Prinsip ini berbicara terhadap akses yang sama bagi semua kelompok dan anggota masyarakat dalam ikut menentukan kebijakan pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian alam, dan dalam ikut menikmati manfaat sumber daya alam secara lestari.
h. Prinsip Demokrasi
Prinsip ini didsari terhadap berbagai jenis perbeaan keanekaragaman sehingga prinsip ini terutama berkaitan dengan pengambilan kebijakan didalam menentukan baik-buruknya, tusak-tidaknya, suatu sumber daya alam.
Prinsip ini didsari terhadap berbagai jenis perbeaan keanekaragaman sehingga prinsip ini terutama berkaitan dengan pengambilan kebijakan didalam menentukan baik-buruknya, tusak-tidaknya, suatu sumber daya alam.
i. Prinsip Integritas Moral
Prinsip ini menuntut pejabat publik agar mempunyai sikap dan prilaku moral yang terhormat serta memegang teguh untuk mengamankan kepentingan publik yang terkait dengan sumber daya alam.
Prinsip ini menuntut pejabat publik agar mempunyai sikap dan prilaku moral yang terhormat serta memegang teguh untuk mengamankan kepentingan publik yang terkait dengan sumber daya alam.
2.2 Aplikasi Etika Lingkungan dalam office
Kantor merupakan tempat kita untuk bersosialisasi baik
dengan sesama manusia ataupun lingkungan, oleh karena itu kita harus dapat
bersikap dalam berinteraksi dalam melakukan kegiatan, peranan etika
sangatlah penting untuk sebagai pedoman kita melakukan aktifitas
dikantor. Selain itu dikantor kita juga harus memperhatikan lingkungan
kantor oleh karena itu peranan etika lingkungan sangatlah penting.
Kondisi kenyamanan dalam lingkungan kantor
merupakan dasar utama sebelum melakukan aktifitas. Etika lingkungan dalam
kantor (office) adalah suatu sikap kita dalam melakukan kegiatan di
kantor sehingga kita tetap memperhatikan lingkungan.
Adapun aplikasi etika lingkungan dalam kantor harus
diperhatikan mulai dari penggunaan perlengkapan, peralatan dan fasilitas
kantor :
A. Penggunaan Listrik
Setiap aktivitas kantor hal yang paling banyak digunakan yaitu listrik
untuk mengakomodasi jalannya aktifitas kantor seperti penggunaan AC, Komputer,
lampu, Serta peralatan lainnya. pemakaian alat-alat elektronik juga menjadi
salah satu faktor penyebab meningkatnya temperatur atmosfer, yang dapat
menyebabkan global warming. Seperti contoh pemakaian AC.Menurut pendapat para
ahli ada beberapa jenis refrigerant yang ada pada AC justru berpotensi
meningkatkan efek rumah kaca, yang pada akhirnya akan menimbulkan pemanasan
global. Memang sangat ironis juga ketika keinginan memperoleh kenyamanan pada
saat ini bisa menimbulkan tragedi di masa depan.oleh karena itu kita harus
mempunyai sikap untuk memperhatikan Lingkungan oleh karena itu kita harus
memahami etika lingkungan.Kita akan bersikap tepat demi lingkungan seperti:
atur suhu penggunaan ac sesuai kebutuhan , pertahankan 25° C, penggunaan
komputer dan perlengkapan kantor lainnya jika tidak digunakan sebaiknya dimatikan
.
B.
Penggunaan
fasilitas kantor lainnya
·
Air
Air merupakan sesuatu yang penting dalam kehidupan , namun sering kali kita
terlalu boros penggunaan air , agar terciptanya lingkungan kondusif maka kita
harus memiliki etika seperti: memakai air seperlunya, matikan keran
air jika tidak digunakan
·
Kertas
Kertas merupakan alat tulis kantor yang sering digunakan, kertas berasal
dari alam yaitu pohon ,oleh karena itu harus memperhatikan penggunaanya kita
harus dapat bersikap tepat, seperti menggunakan softcopy, kurangi penggunaan
kertas berlebihan, dan tissue. Gunakanlah kertas daur ulang
Selain komponen diatas kita harus memperhatikan
tata cara kita dalam bersikap dikantor seperti:
a.
Tutur
sapa
b.
Tidak
menggunakan fasilitas kantor secara berlebihan
c.
Bersikap
loyalitas
d.
Dapat
menjaga kerahasiaan
e.
Suka bergaul
dengan rekan kerja
f.
Bertanggung
jawab atas kewajiban.
g.
Berpenampilan
yang sopan sesuai dengan lingkungan yang ada
Etika kerja adalah aturan normatif yang
mengandung sistem nilai dan prinsip moral yang merupakan pedoman bagi karyawan
dalam melaksanakan tugas pekerjaannya dalam perusahaan,etika tidak diterapkan
atau ditujukan hanya untuk para karyawan saja. Artinya kebijakan manajemen yang
menyangkut karyawan seharusnya pula beretika, misalnya keadilan dan keterbukaan
dalam hal kompensasi, karir, dan evaluasi kinerja karyawan
2.3. Aplikasi Etika Lingkungan dalam e- learning
Kehadiran teknologi informasi merupakan faktor utama tersedianya pelayanan yang
cepat, akurat, terartur, akuntabel dan terpecaya di dalam berbagi
aspek kehidupan pada era sekarang ini, diantaranya ialah institusi
pendidikan, guna menggembangkan dan meningkatkan mutu pendidikan maka
digunakanlah teknologi informasi atau yang lebih dikenal dengan
e-learning. Teknologi informasi erat
kaitannya dengan teknologi komputer (sebagai perangkat keras/hardware),
dan program aplikasi (sebagai perangkat lunak/software). Keduanya
berkembang begitu pesat akhir-akhir ini.siapa menguasai teknologi informasi,
maka dia tidak akan ketinggalan.
E-learning merupakan bentuk
pembelajaran/pelatihan jarak jauh yang memanfaatkan teknologi telekomunikasi
dan informasi , misalnya internet, video/audiobroadcasting,
video/audioconferencing, CD-ROOM (secara langsung dan tidak langsung). Kegiatan
e-learning termasuk dalam model pembelajaran individual
E-learning sebagai model pembelajaran baru dalam pendidikan memberikan peran dan fungsi yang besar bagi dunia pendidikan yang selama ini dibebankan
dengan banyaknya kekurangan dan kelemahan pendidikan konvensional (pendidikan pada umumnya) diantaranya adalah keterbatasan ruang dan waktu dalam
prosespendidikan konvensional. Menurut Loftus (2001) dalam Siahaan (2004) kegiatan
e-learning lebih bersifat demokratis dibandingkan dengan kegiatan belajar pada
pendidikan konvensional, karena peserta didik memiliki kebebasan dan tidak
merasa khawatir atau ragu-ragu maupun takut, baik untuk mengajukan pertanyaan
maupun menyampaikan pendapat/tanggapan karena tidak ada peserta belajar lainnya
yang secara fisik langsung mengamati dan kemungkinan akan memberikan komentar,
meremehkan, atau mencemoohkan pertanyaan maupun pernyataannya.
2.3.1 Faktor-Faktor Pendukung E-Learning
E-learning dalam pendidikan memiliki peran menggeser lima cara dalam proses
pembelajaran
yaitu:
a. dari pelatihan ke penampilan
b. dari ruang
kelas ke di mana dan kapan saja
c. dari kertas ke “on line” atau saluran
d. fasilitas
fisik ke fasilitas jaringan kerja
e. dari waktu siklus ke waktu nyata,
Teknologi informasi yang merupakan bahan pokok dari e-learning itu sendiri
berperan dalam
menciptakan pelayanan yang cepat, akurat, teratur, akun tabel dan
terpecaya.
E-learning yang merupakan salah satu produk teknologi informasi tentu juga
memiliki faktor
pendukung dalam terciptanya pendidikan yang bermutu. Model pembelajaran e-learning ini
memang bagus sebagai salah satu alternatif agar diajarkan lebih aktif dalam
mengikuti npelajaran,diajarkan mandiri,dll. namun kita tidak bisa memungkira
bahwa model pembelajaran ini selain memiliki kelebihan juga memiliki kekurangan.
Adapun
aplikasi etika lingkungan dalam e- learning adalah:
Dalam etika lingkungan dalam e-learning, e-learning
membantu kita dalam pengurangan penggunaan kertas yang berlebihan
sehingga kita tidak menggunakan sesuatu hal yang dapat menimbulkan efek
negatif terhadap lingkungan, selain itu e-learning merupakan sarana yang
fleksibel untuk mendapatkan ilmu pengetahuan sehingga kita bisa mengakses ilmu
melalui media e-lektronik, yang membuat kita lebih hemat dalam pembiayaan,
walupun untuk memulai e-learning kita harus mempunyai modal dan kemauan
yang cukup besar.Namun e-learning juga banyak kekurangan terutama dalam
penerapan etika lingkungan Seperti,
insensitas kita untuk berinteraksi sedikit berkurang, sebagai mahasiswa kita
kurang melakukan komunikasi langsung dengan dosen. Selain itu adapula yang
menyalahkan kemajuan .teknologi informasi Tindakan penggunaan teknologi informasi yang bertentangan dengan moral dan
undang-undang yang berlaku dan banyak dibicarakan saat ini, antara lain:
· Hacking/cracking
Tindakan
pembobolan data rahasia suatu institusi, membeli barang lewat internet dengan
menggunakan nomor kartu kredit orang lain tanpa izin (carding) merupakan
contoh-contoh dari tindakan hacking. Orang yang melakukan hacking disebut
hacker. Begitu pula dengan membuka kode program tertentu atau membuat suatu
proses agar beberapa tahap yang harus dilakukan menjadi terlewatkan (contoh: cracking
serial number) apabila dilakukan tanpa izin juga merupakan tindakan yang
menyalahi hukum.
·
Pembajakan
Mengutip atau menduplikasi suatu produk, , kemudian
menggunakan dan menyebarkan tanpa izin atau lisensi dari pemegang hak cipta
merupakan pembajakan,
BAB III
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Manusia bergantung pada keadaan
lingkungan disekitarnya yaitu berupa sumber daya alam yang dapat menunjang
kehidupan sehari-hari. Sumber daya alam yang utama bagi manusia adalah tanah,
air, dan udara. Etika lingkungan merupakan kebijaksanaan moral manusia dalam
bergaul dengan lingkungannya.etika lingkungan diperlukan agar setiap kegiatan
yang menyangkut lingkungan dipertimbangkan secara cermat sehingga keseimbangan
lingkungan tetap terjaga.
Dengan etika yang didasari
ilmu pengetahuan maka kita akan bisa menjaga lingkungan,sehingga dapat
mengurangi kita dari sikap yang dapat merusak lingkungan. Etika
membawa kita menjadi orang yang lebih berahlak dan besikap sopan santun.
Ilmu pengetahuan dan tekhnologi
membawa kita untuk dapat berkembang dan maju sehingga kita dapat melakukan
inovasi untuk menjaga lingkungan Oleh karena itu aplikasi etika sangatlah
penting sebagai dasar kehidupan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar